Selasa, 04 Desember 2012

Pemuda dan Sosialisas




A.Internalisasi Belajar dan Spesialisasi

-Internalisasi Belajar
Internalisasi
adalah perubahan dalam masyarakat. Jadi jika tidak adanya Internalisasi dan Sosialisasi didalam lingkungan masyarakat. Maka tidak akan ada perubahan dilingkungan itu.
a. Secara epistimologi Internalisasi berasal dari kata intern atau kata internal yang berarti bagian dalam atau di dalam. Sedangkan internalisasi berarti penghayatan (Peter and Yeni, 1991: 576).
b. Internalisasi adalah penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin atau nilai sehingga merupakan keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002: 439).
c. Internalisasi adalah pengaturan kedalam fikiran atau kepribadian, perbuatan nilai-nilai, patokan-patokan ide atau praktek-praktek dari orang-orang lain menjadi bagian dari diri sendiri

Sumber : http://bayoscreamo.blogspot.com/2011/10/pengertian-internalisasi-belajar.html

Internalisasi lebih mengarah pada norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut. Belajar lebih mengarah pada proses pembelajaran tingkah laku, yang sebelumnya tidak dimiliki sekarang telah dimiliki akibat proses pembelajaran tersebut. Sedangkan Spesialisasi lebih mengarah pada kekhususan yang telah dimiliki oleh seorang individu.
 Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, kita pasti selalu bersosialisasi terhadap individu lain dimanapun kita berada. Perbedaan antar karakter menjadi identitas diri individu masing-masing. Perilaku setiap individu pun berbeda-beda, karena dari itu membuat individu lain mengambil suatu tindakan yang berbeda-beda. Tindakan-tindakan yang diambil oleh masing-masing individu bisa dibagi menjadi dua yaitu tindakan positif dan negatif. Tindakan positif akan diambil jika antar individu saling mengharagai adanya norma-norma yang berlaku. Kalau tindakan negatif, akan diambil jika antar individu tidak mengutamakan norma-norma yang ada, seperti saling egois, berbeda pendapat, merasa derajatnya lebih tinggi dari individu lain, dan sebagainya.
Setelah individu mengambil suatu tindakan entah itu positif atau negatif, pastilah individu tersebut berfikir atas tindakannya tersebut. Atas pemikirannya itu, akan membuat suatu pembelajaran dimana individu akan lebih memahami apa itu hidup besosialisasi dan norma-norma yang berlaku. Dari pembelajaran tersebut, suatu individu akan mendapatkan spesialisasi atau kekhususan kemampuan dimana individu bisa menempatkan dirinya di dalam hidup bermasyarakat.
Jadi, kesimpulan dari semuanya adalah, sebagai individu haruslah menaati norma-norma kehidupan yang ada, entah itu norma agama, norma kesusilaan, dan norma kesopanan. Apa yang dilakukan seorang individu pastilah melalui proses pembelajaran dan memiliki kemampuan khusus setelah terbiasa dengan pengambilan-pengambilan tindakan.
Sumber : http://adeadangsuryana.wordpress.com/category/internalisasi-belajar/

-Spesialisasi
Sosiologi menaruh minat pada studi tentang perilaku manusia dalam masyarakat.Namun demikian ,para sosiolog umumnya memiliki pendekatan yang berbeda-beda dalam melihat objek sosiolog ini.Ada yang tertarik untuk mengupas tentang perilaku manusia yang menyimpang (sosiologi kriminal) atau ada juga yang tertarik mengupas tentang aspek politik dari kehidupan sosial masyarakat (sosiologi politik). Ketertarikan yang berbeda-beda tersebut menumbuhkan berbagai spesialisasi dan sub-sub ilmu dalam sosiologi.Sedikitnya ada sekitar 50 spesialisasi dan sub ilmu dalam sosiologi. Sebagai contoh, dalam sosiologi  Keluarga dan Pernikahan terdapat subspesialisasi. Seperti studi Sejarah Sosial Pernikahan dan Keluarga, Pernikahan dan Keluarga di masyarakat yang berbeda, Demografi pernikahan dan keluarga,Problem Keluarga serta tentang anak-anak.
Beberapa Ide Mendasar dalam Sosiologi diantaranya :
Masyarakat dan social setting lainnya seperti nilai dan norma sosial adalah hasil karya atau produk manusia. Dalam buku The Social Construction of Reality (Peter L.Berger dan Thomas Luckman) mengungkapkan bahwa masyarakat sebagai kenyataan objektif adalah produk manusia.Manusia dengan segala dinamikanya adalah pembentuk masyarakat itu sendiri. Dengan kata lain, masyarakat dimana manusia-manusia berada, nilai dan aturan-aturan sosial yang menuntun mereka semuanya adalah produk dan buatan manusia.
Sebagai gambaran,Arief Budiman memberikan contoh.Pada zaman dulu, dalam masyarakat kita terdapat larangan menggunting kuku dimalam hari karena dianggap tabu. Larangan ini adalah buatan manusia-manusia dizaman itu.Ketika itu, masyarakat belum memiliki penerangan yang memadai. Untuk menghindari kecelakaan akbat menggunting kuku dalam keadaan penerangan yang tidak cukup, manusia-manusia menciptakan larangan itu disertai dengan "cap" tabu. Larangan ini tentu tidak sesuai untuk manusia zaman sekarang. Manusia pun tidak menggunakan lagi norma tersebut.
Contoh lain,di Amerika Serikat pada pertengahan abad ke19, hak asuh anak pada keluarga yang bercerai diberikan kepada sang suami.Hal ini didasarkan pada kepercayaan bahwa anak adalah milik keluarga pria(suami). Namun pada pertengahan tahun 1800an, terjadi perubahan dimana hak asuh anak yang masih menyusui diberikan kepada sang istri sampai anak tersebutsudah cukup mandiri untuk diserahkan kepada sang suami. Hal ini didasarkan pada argumen bahwa anak-anak tersebut masih sangat membutuhkan ibunya. Pada perkembangan selanjutnya, terjadi pergeseran dimana sang istri diberi hak asuh penuh terhadap anak karena anak dianggap lebih baik diasuh oleh ibu daripada ayahnya. Namun, dalam dua dekade terakhir, argumen ini mulai dipertanyakan.Berbagai orang mulai mempertimbangkan untuk membagi hak asuh anak antara suami dan istri. Pertimbangan ini kemudian mempengaruhi keputusan para hakim dalam banyak kasus.Para hakim memutuskan untuk memberikan hak asuh anak baik kepada sang suami maupun sang istri.
Dari contoh diatas terlihat bahwa segala perubahan yang terjadi dalam masyarakat adalah karena aktivitas manusia.Sosiologi menaruh perhatian pada usaha-usaha individu baik dahulu maupun sekarang dalam mendukung atau mengubah masyarakatnya.

Sumber : http://books.google.co.id/books

Komentar saya:
Internalisasi belajar dan spesialisasi adalah proses dimana individu mengalami perkembangan baik perubahan pola pikir maupun aktivitas lainnya yang mengarah untuk kebaikan manusia itu sendiri.Dari sini manusia mulai belajar baik buruknya suatu tindakan. Dan di sisi lain akan selalu ingin berbuat yang lebih baik lagi.

0 komentar:

Posting Komentar